PENELITIAN SKU PENEGAK SEBAGAI KURIKULUM KEPRAMUKAAN

Yuk Bagikan Artikel kami!

Reformulasi SKU Penegak: Menuju Kurikulum Kepramukaan yang Modern dan Adaptif

Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak merupakan jantung pendidikan kepramukaan bagi remaja berusia 16-20 tahun di Indonesia. Namun, seiring perkembangan zaman, SKU Penegak memerlukan evaluasi mendalam untuk memastikan relevansinya dengan kebutuhan generasi muda saat ini. Artikel ini mengulas hasil kajian komprehensif terhadap SKU Penegak dan merekomendasikan arah pembaruan yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Gerakan Pramuka.

Latar Belakang Kajian SKU Penegak

Penelitian SKU Penegak ini terdiri dari dua bagian utama yang menganalisis kurikulum kepramukaan dari berbagai sudut pandang:

Bagian 1: Rekonstruksi dan Revitalisasi

Kajian bagian pertama fokus pada dua aspek krusial:

1. Rekonstruksi Berdasar UU Gerakan Pramuka

  • Menilai kesesuaian arah kurikulum dengan amanat undang-undang
  • Menganalisis framework yang diberikan oleh pasal-pasal UU GP
  • Menemukan gap antara idealitas hukum dengan praktik di lapangan

2. Revitalisasi Konsep dan Operasional

  • Menganalisis relevansi kurikulum dengan konteks zaman
  • Mengevaluasi kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik
  • Mengkaji Panduan Penyelesaian SKU berdasar SK Kwarnas No 199 tahun 2011

Bagian 2: Reformulasi Kerangka Operasional

Bagian kedua menganalisis lebih mendalam tentang:

  • Area pengembangan dan standar kompetensi
  • Butir-butir SKU dari aspek taksonomi
  • Relevansi generasional dan verbal behavior
  • Analisis cross domain antar kompetensi

Penelitian SKU Penegak

Temuan Utama Kajian Penelitian SKU Penegak

1. Orientasi Kurikulum: Dari Content ke Value

Temuan paling signifikan dari kajian ini adalah adanya ketidaksesuaian fundamental dalam orientasi kurikulum:

Yang Seharusnya (Sesuai UU GP Pasal 15):

  • Berorientasi pada curriculum of value (kurikulum berbasis nilai)
  • Menekankan pembentukan karakter dan kepribadian
  • Fokus pada internalisasi nilai-nilai Gerakan Pramuka

Yang Terjadi Saat Ini:

  • Berorientasi pada curriculum of content (kurikulum berbasis konten)
  • Lebih menekankan pada penyelesaian materi
  • Fokus pada aspek kognitif dan keterampilan teknis

Temuan ini mengindikasikan terjadinya pembiaran yang cukup lama pada persoalan substansial dan krusial dalam pendidikan kepramukaan.

2. Struktur Penilaian yang Perlu Diperbaharui

Kajian menemukan bahwa struktur SKU saat ini masih:

  • Menitikberatkan pada penilaian konten dan hasil akhir
  • Belum mengintegrasikan penilaian berbasis nilai
  • Minim ruang untuk refleksi diri peserta didik
  • Belum menerapkan penilaian lintas domain secara integratif

3. Format Buku Saku yang Kurang Optimal

Buku Saku SKU saat ini masih berbentuk:

  • Daftar kegiatan dan bukti tanda tangan
  • Ruang catatan proses dan refleksi yang terbatas
  • Dokumentasi pembelajaran yang tidak komprehensif

Rekomendasi: 8 Komponen Kurikulum Modern

Kajian merekomendasikan reformulasi SKU Penegak dengan 8 komponen yang lebih komprehensif, menggantikan 5 komponen lama (area pengembangan, kompetensi akhir, kompetensi dasar, butir SKU, dan pencapaian pengisian):

1. Educational Purpose (Tujuan Pembinaan)

Merumuskan dengan jelas tujuan akhir pembinaan Penegak yang selaras dengan visi pembangunan karakter bangsa.

2. Core Values (Nilai Dasar Pembinaan)

Menetapkan nilai-nilai inti yang menjadi fondasi seluruh proses pendidikan kepramukaan.

3. Personal Growth Domains (Ranah Perkembangan Kepribadian)

Mengidentifikasi area-area perkembangan kepribadian yang perlu dikembangkan secara holistik.

4. Core Competence (Kompetensi Utama)

Merumuskan kompetensi-kompetensi kunci yang harus dikuasai peserta didik.

5. Educational Trail (Lintasan Pembinaan)

Merancang alur pembinaan yang koheren dari Tamu Ambalan hingga Penegak Garuda.

6. Learning Phases (Fase Pembinaan)

Membagi tahapan pembelajaran yang sistematis dan terukur: Tamu Ambalan → Calon Penegak → Penegak Bantara → Penegak Laksana → Penegak Garuda.

7. Learning Content (Materi Kurikulum)

Menyusun butir-butir SKU yang relevan, menarik, dan bermakna bagi peserta didik.

8. Assessment for Growth (Evaluasi Pembinaan)

Mengembangkan sistem evaluasi yang fokus pada pertumbuhan pribadi, bukan sekadar pencapaian target.

Konsep Values-Based Modular Workbook

Salah satu inovasi penting yang direkomendasikan adalah transformasi Buku Saku SKU menjadi Values-Based Modular Workbook yang berisi:

  • Aktivitas Terstruktur: Kegiatan pembelajaran yang menantang dan bermakna
  • Ruang Refleksi: Tempat peserta didik menuangkan pemikiran dan pembelajaran
  • Dokumentasi Proses: Rekam jejak perjalanan pendidikan secara lengkap
  • Integrasi Nilai: Setiap aktivitas terhubung dengan nilai-nilai kepramukaan
  • Penilaian Holistik: Evaluasi yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

Mengapa Reformulasi SKU Penegak Penting?

1. Meningkatkan Minat Remaja

Kurikulum yang modern dan relevan akan lebih menarik bagi generasi muda Indonesia yang hidup di era digital dan memiliki karakteristik berbeda dengan generasi sebelumnya.

2. Memperkuat Posisi GP sebagai Organisasi Pendidikan

Gerakan Pramuka perlu menegaskan identitasnya sebagai organisasi pendidikan, bukan:

  • Organisasi pengelola aset
  • Event organizer upacara dan kegiatan
  • LSM yang menjalankan program demi program

3. Meningkatkan Citra dan Reputasi

Kurikulum yang berwibawa memiliki kekuatan self branding yang dapat meningkatkan citra organisasi tanpa harus bergantung pada promosi artifisial.

4. Memenuhi Amanat UU Gerakan Pramuka

Pasal 15 dan pasal-pasal terkait dalam UU GP telah memberikan framework lengkap yang perlu diimplementasikan secara konsisten.

Pendekatan Teknokratis vs Pendekatan Kekuasaan

Kajian ini menekankan pentingnya pendekatan teknokratis dalam pengembangan kurikulum:

Pendekatan Teknokratis (Direkomendasikan)

  • Berbasis riset dan kajian ilmiah
  • Melibatkan Focus Group Discussion (FGD)
  • Bedah literatur dan best practices
  • Uji coba dan evaluasi berkelanjutan
  • Melibatkan pakar pendidikan dan kepramukaan

Pendekatan Kekuasaan (Perlu Dihindari)

  • Berbasis rapat-rapat birokrasi
  • Keputusan top-down tanpa kajian mendalam
  • Mengutamakan kepentingan jangka pendek
  • Fokus pada citra kekuasaan, bukan substansi pendidikan

Kurikulum sebagai Living Document

Kurikulum yang ideal harus menjadi living document yang:

  • Terus diperbarui sesuai perkembangan zaman
  • Dikembangkan secara berkesinambungan
  • Dievaluasi dari beragam perspektif
  • Responsif terhadap feedback dari lapangan

Kemandegan kurikulum adalah cermin kemandegan Gerakan Pramuka dalam mengelola tugas utamanya sebagai organisasi pendidikan.

Analogi Pesawat Terbang

Kajian ini memberikan analogi menarik: SKU ibarat pesawat terbang yang memberikan kenyamanan dan kepercayaan penumpang akan tercapainya tujuan.

Penumpang tidak perlu memahami ribuan jam riset di balik:

  • Teknologi penerbangan
  • Desain interior pesawat
  • Tata kelola bandara
  • Bisnis penerbangan

Demikian pula SKU: untuk memberikan kenyamanan, tantangan, dan kepercayaan peserta didik, harus didesain berbasis langkah teknokratis yang komprehensif.

Kesimpulan dan Harapan

Reformulasi SKU Penegak bukan sekadar perubahan administratif, melainkan upaya fundamental untuk:

  1. Mengembalikan esensi pendidikan kepramukaan berbasis nilai
  2. Memodernisasi pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan zaman
  3. Meningkatkan relevansi Gerakan Pramuka bagi remaja Indonesia
  4. Memperkuat komitmen GP dalam membangun kualitas SDM Indonesia

Kajian ini diharapkan menjadi “pancingan” untuk diskusi, catatan kritis, dan pendalaman bagi segenap pihak yang peduli dengan kualitas pendidikan kepramukaan.

Catatan Reflektif

Penelitian berbasis dokumen ini tentu memiliki keterbatasan dan memerlukan:

  • Penelitian lanjutan yang lebih komprehensif
  • Riset pengembangan di lapangan
  • Riset tandingan untuk validasi temuan
  • Pilot project implementasi

Namun, spiritnya adalah menumbuhkan Gerakan Pramuka tetap menjadi “organisasi pemikiran” di tengah arus jebakan “organisasi kekuasaan”, agar tidak jumud dan ketinggalan zaman.

Gerakan Pemikiran perlu dikembangkan sebagai suprastruktur sosial organisasi yang dapat berperan sebagai pelampung ketika infrastruktur organisasi kehilangan arah.


Tentang Penulis: Kajian ini disusun oleh Anis Ilahi Wh., Purna DKD Yogyakarta, sebagai kontribusi pemikiran untuk kemajuan pendidikan kepramukaan Indonesia.

Referensi:

  • Undang-Undang Gerakan Pramuka
  • SK Kwarnas No 199 Tahun 2011
  • Pedoman World Organization of the Scout Movement (WOSM)

Artikel ini merupakan resume dari Laporan Kajian/Penelitian SKU Penegak yang bertujuan memberikan masukan konstruktif bagi pengembangan kurikulum kepramukaan yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan generasi muda Indonesia.

Penelitian SKU Penegak
Penelitian SKU Penegak

File Penelitian SKU Penegak dapat kamu

unduh disini

Advertisements

Yuk gabung Whatsapp Channel kami!
Follow kami di Telegram! & Instagram

Yuk Bagikan Artikel kami!
Pramuka Update
Pramuka Update

Media Pramuka Independent yang memiliki misi menjadi media pramuka rujukan dalam berlatih pramuka. Visi Pramuka Update adalah membangun konten siapapun dan dimanapun bisa mengakses materi pramuka terbaru dan terupdate.

Kontak kolaborasi & media partner WA 0877-2264-2882

Articles: 273

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *